Pengaruh
Jenis Pupuk Terhadap Perkecambahan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)
BAB I
PENDAHULUAN
Ø
Tema : pengaruh nutrisi terhadap perkecambahan
kacang hijau (Vigna radiata)
Ø Tujuan
Penelitian
ü Untuk mengetahui pengaruh jenis
pupuk pada perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata).
ü Untuk mengetahui jenis pupuk yang
terbaik terhadap perkecambahan kacang hijau.
Ø Waktu : 5 hari
Ø Judul : pengaruh jenis pupuk terhadap
perkecambahan tanaman kacang hijau (Vigna radiata)
Ø Latar
Belakang
Fungsi pupuk adalah sebagai
salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan
nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur
sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron merupakan
unsure-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien).
a.
Pupuk Organik
Pupuk organic adalah semua sisa
bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsure
hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat tersebut mengalami proses
pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk anorganik, pupuk organic juga
harus dberikan pada tanaman. Macam-macam pupuk organic adalah sebagi berikut:
1. Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang
dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi
sebagai pemberi unsure-unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah.
2. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah
bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk organic jenis
ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan cepat tersedia bagi
tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu
sebagai pupuk organic sebagi penambah unsure mikro dan perbaikan struktur
tanah.
3.
Pupuk kandang
pupuk kandang adalah pupuk yang
berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam puouk kandang rata-rata
sekitar 55% N, 25% P2O5, dan 5% K2O (tergantung
dari jenis hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai
proses pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.
b. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk
buatan (dari senyawa anorganik) adlah puuk yang sengaja dibuat oleh manusia
dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk
anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang
diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat menghasilkan
bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya,
pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :
1.
Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang
mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh
pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a.
Pupuk Nitrogen
b.
Pupuk Fosforus
c.
Pupuk Kalium
2.
Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang
mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan
tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling
banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3),
ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan
kalium klorida (KCL).
Pengaruh negatif penggunaan
pupuk
a.
Pengaruh negatif pupuk urea
-
tanah akan bersifat agak asam
-
penggunaan urea berlebihan dalam kurun waktu yang berdekatan akan
mengurangi proses tumbuhnya kecambah dari suatu bibit dan mengurangi daya serap
akar.
b.
Pengaruh negatif pupuk superfosfat
-
Jika kelebihan superfosfat, tanah akan kelebihan asam. Hal ini dikarenakan
superfosfat dapat meningkatkan konsentrasi hydrogen dalam tanah.
-
Dapat bersifat racun bagi tanaman jika diberikan pada tanaman yang tumbuh
pada tanah yang mengandung banyak unsure aluminium. Hal ini dikarenakan
superfosfat dapat mempercepat pembentukan racun aluminium, atau toxic aluminium.
c.
Pengaruh negatif pupuk ammonium sulfat
-
Dapat bersifat racun bagi tanah jika diberikan pada tanah tanpa disertai
kapur. Tanpa adanya batuan kapur, ammonium sulfat akan bebas bereaksi dengan
besi, aluminium, dan mangan membentuk racun besi, aluminium, dan mangan.
-
Kelebihan pupuk ammonium sulfat mengakibatkan tanah besifat asam. Dengan
demikian, pupuk ini harus diberikan pada tanah yang bersifat basa.
Kacang hijau merupakan
salah satu tanaman Leguminosaeyang cukup penting di Indonesia. posisinya
menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.
Sampai saat ini
perhatian masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang. Kurangnya perhatian
ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih rendah.
Di samping itu, panen kacang hijau ini harus dikerjakan beberapa kali.
Ø Rumusan Masalah
ü Apakah
ada pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau?
ü Pupuk
jenis apakah yang memungkinkan tanaman kacang hijau tumbuh lebih cepat?
BAB II
LANDASAN TEORI dan HIPOTESIS
A.
Landasan
Teori
Ada
beberapa teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yaitu :
1. Pengertian
nutrisi tumbuhan
Tumbuhan
memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk tumbuh, berkembang,
dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi, tumbuhan menunjukkan
gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang terlalu sedikit atau yang terlalu
banyak dapat menimbulkan masalah.
Nutrisi tumbuhan dikategorikan
menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Makronutrien.
Makronutrien adalah elemen-elemen
yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium,
potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor.
b. Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen
yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan,
seng, tembaga, klor, dan molybdenum. Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar
tumbuhan melalui tanah.
2. Nutrisi
yang diperlukan tumbuhan
Ada beberapa jenis unsur yang dibutuhkan tanaman untuk dapat
tumbuh dan berkembang. Unsur-unsur yang sangat esensial bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman ini dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, antara
lain:
- Nutrien
Makro adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
relatif besar yaitu Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K)
- Nutrien
Sekunder adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
sedang yaitu Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Belerang atau Sulfur (S)
- Nutrien
Mikro adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
sangat sedikit yaitu Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Boron (B), Tembaga
(Cu) dan Molibdenum (Mo)Meskipun tanaman membutuhkan lebih banyak unsur makro dari pada unsur sekunder dan mikro tetapi pada kenyataannya kekurangan dari salah satu unsur sekunder ataupun mikro akan sama bahayanya seperti kekurangan unsur makro.1. Peranan unsur mineral pada tumbuhanv Fosforü Berperan penting dalam transfor energi didalam sel tanaman. Misalnya ADP, dan ATP.ü Berperan dalam pembentukan membran sel. Misalnya lemak fosfat.ü Berpengaruh terhadap struktur K+, Ca2+, Mg2+,Mn2+.v Nitrogenü Komponen utama berbagai senyawa didalam tubuh tanaman, yaitu: asam amino, protein, dan klorofil.v Kaliumü Mengatifkan kerja beberapa enzim.ü Merupakan komponen penting didalam mekanisme pengaturan osmotik didalam sel.ü Memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman yang lain, terutama organ tanaman penyimpan karbohidrat, misalnya ubi.v Kalsiumü Berperan penting sebagai elemen structural dinding sel, khususnya sebagai Calsium pektat didalam penyusun lamella tengah.ü Fungsi ion Kalsium yang penting adalah mengatur permeabilitas dari dinding sel.v Magnesiumü Penyusun klorofil.ü Pembawa fosfat terutama dalam pembentukan biji berkadar minyak tinggi yang mengandung lesitin.v Manganü Elemen structural membran kloroplastü Ikut berperan dalam beberapa fungsi enzimv Besiü Besi diserap dalam bentuk Fe++ dan mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan pada pembentukan hijau daun.ü Besi juga merupakan salah satu unsur yang diperlukan pada pembentukan enzym-enzym pernapasan yang mengoksidasikan hidrat arang menjadi gas asam arang dan air.ü Jika kekurangan besi maka akan segera tampak gejala-gejala pada bagian tanaman yang masih muda.v Sengü Zink dalam kadar rendah memberikan dorongan terhadap pertumbuhan. Sedangkan bila kadar berlebih walau sedikit akan menjadi racun bagi tanaman.ü Persenyawaan-persenyawaan Zn mempunyai fungsi pada pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan psikologis.ü Gejala-gejala kekurangan Zn ialah daun antara tulang-tulang daun berwarna merah coklat.v Belerangü Sebagai struktur molekul.ü Sulfat organik membantu mencegah melarutnya bahan organik didalam air.v Boronü Berpengaruh didalam translokasi dari daun.ü Sangat erat hubungannya dengan beberapa fungsi yang berhubungan dengan kalsium didalam tanaman.v Molibdenumü Berperan didalam serapan dan translokasi besiv Tembagaü Berperan dalam transport elektron pada fotosintesis.ü Penting selama pembentukan klorofil.ü Secara tidak langsung berperan dalam nodul akar.v Natriumü Berperan dalam membukanya stomata sebagai pengganti kalium.ü Mengatur keseimbangan air.v Seleniumü Fungsinya belum banyak diketahui.ü Diduga sama dengan metabolik belerangv Silikonü Mengurangi efek racun elemen yang lainv Kobaltü Berperan dalam metabolisme leghemoglobinv Khlorü Berpengaruh terhadap turgorB. Hipotesis
Biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik jika perendamannya tidak terlalu lama, karena jika terlalu lama biji kacang hijau bukan tumbuh dengan baik tetapi membusuk karena kebanyakan air.Biji kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik jika air yang diberikan pada biji kacang hijau terlalu banyak ataupun terlalu lamanya perendaman.BAB IIIMETODE PENELITIANa. Metode PenelitianMetode penelitian di lakukan dengan cara eksperimen, yaitu :Ø Alat dan Bahan1. Alat-alatv 6 buah pot dengan diameter 5 cm dan panjang 24 cmv Penggaris (alat ukur) 1 buahv Lidiv Gelas ukurv Alat tulis seperti buku dan bolpoin untuk mencatat perkembangan dan pertumbuhan perkecambahan kacang hijauv Kamera2. Bahan-bahanv Biji kacang hijau (50 biji)v Pupuk :ü Pupuk kandang : 8 mlü Pupuk kompos : 8 mlü Pupuk urea (dilarutkan) : 8 ml/liter airü Pupuk cair : 8 ml/liter airü Pupuk TSP : 8 ml/liter airv Tanah masing-masing 700 gram/potv Air 110 ml/hari (2 kali,pagi dan sore) pada setiap pota. Langkah kerja
v Menyiapkan alat-alat dan bahan yang di perlukan
v Merendam
biji kacang hijau yang akan di tanam kurang lebih 6 jam
v Masukkan
tanah ke dalam 6 pot dengan ukuran yang sudah di tentukan
v Memberikan
label pada jenis-jenis pupuk pada masing-masing pot
ü botol
A (pupuk kandang)
ü botol
B (pupuk kompos)
ü botol
C (pupuk urea)
ü botol
D (pupuk cair)
ü botol
E (pupuk TSP)
ü botol
f (tanpa pupuk)
v Menanam
kecambah kacang hijau ke dalam botol yang sudah di isikan tanah dan 5 jenis
pupuk dengan masing-masing botol yang sudah berisi 10 biji kecambah kacang
hijau
v Menandai
masing-masing kacang hijau dengan lidi yang telah di beri label nomor
v Menyiram
biji-biji kacang hijau pada masing-masing pot yang sudah ditanami kecambah
kacang hijau dengan 110 ml air/hari (pagi dan sore). Penyiraman ini dilakukan
dengan frekuensi 2 kali sehari (pagi dan
sore)
v Mengukur
panjang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau
v Memotret
setiap perkembangan pada tumbuhan kacang hijau
v Mencatat
hasil pengamatan
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel pengamatan
1.
Pot A (pupuk kandang)
No
|
hari ke
|
pot A (pupuk kandang) dinyatakan dalam cm
|
keterangan
|
|||||||||
biji 1
|
biji 2
|
biji 3
|
biji 4
|
biji 5
|
biji 6
|
biji 7
|
biji 8
|
biji 9
|
biji 10
|
|||
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2
|
2
|
0
|
0,4
|
1
|
0
|
0,5
|
0
|
0,4
|
0
|
0
|
0,3
|
|
3
|
3
|
0
|
0,5
|
5
|
0
|
1,3
|
0
|
2
|
1,5
|
1,4
|
1
|
|
4
|
4
|
0
|
0,5
|
12,4
|
0
|
6
|
0
|
5,5
|
3,5
|
3,5
|
2
|
|
5
|
5
|
0
|
0,7
|
17,9
|
0
|
12
|
0
|
10,9
|
7
|
5,5
|
4,9
|
|
Rata-rata
|
0
|
0,4
|
7,26
|
0
|
3,96
|
0
|
3,76
|
2,4
|
2,08
|
1,64
|
|
2. Pot B (pupuk kompos)
No
|
hari ke
|
pot B (pupuk kompos) dinyatakan dalam cm
|
Keterangan
|
|||||||||
biji 1
|
biji 2
|
biji 3
|
biji 4
|
biji 5
|
biji 6
|
biji 7
|
biji 8
|
biji 9
|
biji 10
|
|||
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0,6
|
1,2
|
0
|
0,7
|
0,4
|
0
|
0
|
0
|
|
3
|
3
|
0
|
1
|
2,1
|
3,9
|
1,5
|
3
|
2
|
0,2
|
1
|
0,5
|
|
4
|
4
|
0
|
2,3
|
3,5
|
7,5
|
5
|
6
|
3,5
|
0,5
|
4
|
2,9
|
|
5
|
5
|
0
|
4,3
|
4,5
|
10,8
|
9
|
8,7
|
5,5
|
1
|
6,8
|
5,7
|
|
Rata-rata
|
0
|
1,52
|
2,14
|
4.68
|
3,1
|
3,68
|
2,28
|
0,34
|
2,36
|
1,82
|
|
3. Pot C (pupuk urea)
No
|
hari ke
|
pot C (pupuk urea) dinyatakan dalam cm
|
keterangan
|
|||||||||
biji 1
|
biji 2
|
biji 3
|
biji 4
|
biji 5
|
biji 6
|
biji 7
|
biji 8
|
biji 9
|
biji 10
|
|||
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
3
|
3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
4
|
4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
5
|
5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
Rata-rata
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
No
|
hari ke
|
pot D (pupuk cair) dinyatakan dalam cm
|
Keterangan
|
|||||||||
biji 1
|
biji 2
|
biji 3
|
biji 4
|
biji 5
|
biji 6
|
biji 7
|
biji 8
|
biji 9
|
biji 10
|
|||
1
|
1
|
0
|
0,3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2
|
2
|
0
|
2
|
0
|
0,3
|
0
|
0
|
0,7
|
0,2
|
0,9
|
0
|
|
3
|
3
|
0
|
5,5
|
3
|
1
|
0
|
0,9
|
3,5
|
3,2
|
2,3
|
0
|
|
4
|
4
|
0
|
10,9
|
10,2
|
3,6
|
0
|
3
|
10,1
|
10,8
|
6,2
|
0
|
|
5
|
5
|
0
|
16,5
|
15,7
|
8,5
|
0
|
7
|
14,8
|
16,5
|
11
|
0
|
|
Rata-rata
|
0
|
7,04
|
5,78
|
2,68
|
0
|
2,18
|
5,82
|
6,14
|
4,08
|
0
|
|
5.pot E (pupuk TSP)
No
|
hari ke
|
pot E (pupuk TSP) dinyatakan dalam cm
|
keterangan
|
|||||||||
biji 1
|
biji 2
|
biji 3
|
biji 4
|
biji 5
|
biji 6
|
biji 7
|
biji 8
|
biji 9
|
biji 10
|
|||
1
|
1
|
0,3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2
|
2
|
1
|
0,8
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,6
|
0,5
|
0,1
|
1
|
|
3
|
3
|
4,5
|
3,3
|
0
|
0
|
1
|
0
|
3,5
|
2,6
|
1,5
|
5
|
|
4
|
4
|
11,8
|
7
|
0
|
0
|
2,9
|
0
|
8
|
6,4
|
4,3
|
11,6
|
|
5
|
5
|
17,5
|
10,2
|
0
|
0
|
4,3
|
0
|
16
|
11
|
7,5
|
16,1
|
|
Rata-rata
|
7,02
|
4,26
|
0
|
0
|
1,64
|
0
|
5,62
|
4,1
|
2,68
|
6,74
|
|
6. Pot F (tanpa pupuk)
No
|
hari ke
|
pot F (tanpa pupuk) dinyatakan
dalam cm
|
keterangan
|
|||||||||
biji 1
|
biji 2
|
biji 3
|
biji 4
|
biji 5
|
biji 6
|
biji 7
|
biji 8
|
biji 9
|
biji 10
|
|||
1
|
1
|
0,3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
2
|
2
|
0,9
|
0
|
0,7
|
0
|
0
|
0,4
|
0
|
0
|
0,2
|
0
|
|
3
|
3
|
5,8
|
0
|
4
|
0,8
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0,3
|
0,5
|
|
4
|
4
|
11,5
|
0
|
10
|
4,5
|
0
|
4,9
|
0,3
|
0
|
5,5
|
2
|
|
5
|
5
|
16,5
|
0
|
15
|
11
|
0
|
10
|
1
|
0
|
7,3
|
2,5
|
|
Rata-rata
|
7
|
0
|
5,94
|
3,26
|
0
|
3,5
|
0,26
|
0
|
2,66
|
1
|
|
A. Grafik
a.
Pupuk kandang
a.
Pupuk kompos
a.
Pupuk urea
a.
Pupuk cair
a.
Pupuk TSP
a.
Tanpa pupuk
BAB
IV
PEMBAHASAN
Dari percobaan yang kami lakukan untuk mengetahui pengaruh nutrisi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau (Vigna radiata) dapat diketahui bahwa
pada perkecambahan kacang hijau dengan pemberian jenis pupuk pada masing-masing
botol menunjukan hasil yang berbeda.
Biji kacang hijau ini kami berikan pupuk-pupuk yang berbeda namun dengan
takaran yang sama pada masing-masing botol. Pemberian pupuk hanya dilakukan
pada awal penelitian. Jenis pupuk yang kami gunakan antara lain: pupuk kompos,
pupuk kandang, pupuk urea, pupuk cair, dan pupuk TSP.
Pada
botol A (pupuk kandang) kami tanam 10 biji kacang hijau(Vigna radiata), dengan takaran pupuk 8ml. Pada botol ini dapat dilihat
pertumbuhan kacang hijau pada hari pertama rata-rata tidak tumbuh. Namun hari
ke-2 sampai hari ke-5 baru terlihat pertumbuhan secara memadai sekitar 1-5
cm/hari. Biji kacang hijau (Vigna radiata) yang mampu tumbuh dan ada yang tidak
mapu tumbuh dan ada pula yang petumbuhannya agak lambat.
Pada
botol B (pupuk kompos) kami tanam 10 biji kacang hijau (Vigna radiata) ,
dengan takaran pupuk 8ml. Berdasarkan data hasil eksperimen terlihat pada hari
pertama tidak ada terlihat pertumbuhan. Pada hari ke-2 sampai hari ke-5 baru
terlihat pertumbuhan. Namun tidak semua biji kacang hijau (Vigna radiate)
mampu tumbuh tetapi ada pula yant tidak tumbuh.
Pada
botol C (pupuk urea) kami tanam 10 biji kacang hijau (Vigna radiate),
dengan takaran pupuk 8ml/liter air. Pada botol ini rata-rata semua biji kacang
hijau (Vigna radiate) tidak bisa tumbuh. Kemungkinan hal ini disebabkan
karena pemberian pupuk terlalu banyak sehingga biji kacang hijau (Vigna
radiate) tidak mampu menerima unsur hara dari pupuk urea dan dapat
pula disebabkan karena kacang hijau
belum siap menerima nutrisi dari bahan organik.
Pada botol D (pupuk
cair) kami tanam 10 biji kacang hijau (Vigna radiate), dengan takaran
pupuk 8ml/liter air. Pada botol ini dapat dilihat dari data pertumbuhan kacang
hijau pada hari pertama pertumbuhannya belum terlalu mencolok. Namun pada hari
ke-2 sampai hari ke-5
baru
terlihat pertumbuhan yang memadai yaitu antara 1-5 cm/hari. Namun ada pula biji
kacang hijau (Vigna radiate) yang tidak mampu tumbuh.
Pada
botol E (pupuk TSP) kami tanam 10 biji kacang hijau (Vigna radiate),
dengan takaran pupuk 8ml/liter air. Pada botol ini dapat dilihat pertumbuhan
kacang hijau (Vigna radiate) pada hari pertama tidak terlalu
mencolok. Namun hari ke-2 sampai hari ke-3 baru terlihat pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang (Vigna radiate) secara memadai antara 1-5
cm/hari. Namun ada pula biji kacang hijau yang tidak bisa tumbuh.
Pada
botol F (tanpa pupuk) kami tanam 10 biji kacang hijau (Vigna radiate).
Pada botol ini dapat dilihat dari data pertumbuha kacang hijau (Vigna
radiate) pada hari ke-1 sampai hari ke-2 pertumbuhannya relatif tidak
terlalu mencolok. Pertumbuhan yang memadai baru terlihat dari hari ke-3 sampai
ke-5 sekitar 1-5 cm/hari.
BAB
V
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jenis
pupuk yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau (Vigna radiate). Karena kandungan unsur hara setiap pupuk itu
berbeda sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau(Vigna radiate).
Pertumbuhan biji kacang hijau yang paling memadai terdapat pada jenis pupuk
cair.
Dari hasil eksperimen yang kami lakukan terlihat dari data setiap
penggunaan pupuk rata-rata laju pertumbuhan kacang hijau (Vigna radiate)
dimulai sejak hari ke-3.
Dari data hasil eksperimen dengan menggunakan pupuk urea
pertumbuhan hampir tidak terlihat karena tidak ada satu pun biji kacang hijau (Vigna
radiate) yang tumbuh. Jadi dengan kata lain pupuk urea tidak baik untuk
memulai pertumbuhan.
B.
Saran
Bagi
peneliti lain disarankan meneliti lebih
lanjut percobaan kami ini sehingga diperoleh hasil yang lebih valid dan dapat
bermanfaat bagi kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar